Di Bangun Zaman Bengkulu Selatan, Jembatan Pengurung Warga Minta Rehap Total

Kaur, DlikNEWS.com – Jembatan gantung di Desa Pengurung Kecamatan Kinal Kabupaten Kaur memperhatinkan, semenjak di bangun pada zaman Bengkulu Selatan, jembatan gantung tersebut diharapkan mendapatkan rehap total.

Warga Pengurung mengeluhkan jembatan gantung sudah miring, pasalnya besi peyanggah sudah banyak putus, padahal jembatan gantung tersebut merupakan akses warga untuk menyeberangkan hasil pertanian.

Bacaan Lainnya

Rusaknya jembatan gantung sudah cukup lama, Pemerintah Desa Pengurung dan warganya Sudah berupaya mengusulkan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur maupun Provinsi Bengkulu, sudah ada bantuan tetapi belum maksimal, diperlukan perbaikan total sehingga hasil pertanian warga lebih efiesien mencapai ke rumah warga.

Kades Pengurung Mistam Kabadi didampingi tokoh media Kecamatan Kinal Buyung Rahim mengatakan kepada Wartawan DlikNEWS.com, Selasa (9/7/2024) jembatan kurang lebih 50 meter kondisinya saat ini sangat memperhatinkan, memang masih bisa dilewati, tetapi umurnya sudah sangat tua.

“Sudah sangat tua, dibangun pada zaman Bengkulu Selatan,memang ada sedikit bantuan pemerintah, tapi harapan warga ada perbaikan total, baik itu kawat penyangga maupun dasar dari kayu.” kata Mistam Kabadi.

Lanjut Mistam, jembatan tersebut satu satunya menuju Desa Pengurung untuk mengangkut hasil pertanian.

“Saat ini kerusakan sudah mencapai 60 persen, besi peyanggah dasar jembatan kebanyakan putus, keadaan jembatan sudah miring, beberapa waktu yang lalu ada bantuan perbaikan papan lantai jembatan,  saat warga mengangkut hasil pertanian seperti padi menggunakan kendaraan sudah tidak bisa lebih dari satu kendaraan, permasalanya ada di kawat penyangga dasar mapun tiang, ” jelas Mistam.

Dikuatirkan sambung Mistam, suatu waktu jembatan gantung bisa ambruk atau putus. Sebab itu Warga Pengurung dan pemilik lahan yang ada di seberang air Kinal berharap uluran tangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur maupun Provinsi Bengkulu untuk segera memperbaikinya.(Tri Rahmayani)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *