Bengkulu, DlikNEWS.com – Pemerintah Provinsi Bengkulu (Pemprov Bengkulu) kembali melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan yang menjadi tanggung jawabnya. Dana sebesar lebih dari 21 miliar rupiah telah disiapkan, yang bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) APBN 2023. Dana ini akan dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2023.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menjelaskan bahwa anggaran ini akan digunakan untuk pembangunan jalan di beberapa kawasan penting, yaitu Giri Mulya, Cinto Mandi, Pino Raya, dan Tebat Monok. “Jadi kita mendapatkan anggaran DBH dari sawit itu untuk Provinsi Bengkulu. Maka di APBD Perubahan tahun ini kita kerjakan di ketiga titik tersebut,” jelas Gubernur Rohidin usai Rapat Finalisasi APBD Perubahan 2023 Bidang Infrastruktur, di Ruang Kerja Gubernur Bengkulu, Kamis (21/09).
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, menambahkan bahwa meskipun masih dalam tahap pembahasan, pembangunan dari anggaran APBD-P tersebut akan diprioritaskan ke Kabupaten Bengkulu Utara. “Kondisi jalan di kawasan Giri Mulya hingga perbatasan Bengkulu Utara dan Lebong sangat membutuhkan perbaikan, karena merupakan akses utama bagi masyarakat setempat,” ujarnya.
Tejo menjelaskan bahwa untuk pelaksanaan pembangunan saat ini masih menunggu jawaban atas pembahasan dari pihak DPRD Provinsi Bengkulu. Kendati demikian, perbaikan jalan provinsi lainnya juga masih menunggu dana usulan melalui Dana Inpres (Instruksi Presiden). Pada tahun 2024, usulan dana Inpres untuk Provinsi Bengkulu mencapai lebih dari 1 triliun rupiah.
Tejo menambahkan bahwa besaran dana Inpres tersebut masih tergantung pada hasil verifikasi pihak kementerian. Selain itu, pemerintah daerah juga diminta menyiapkan syarat-syarat pembangunan menggunakan dana Inpres, seperti tersedianya lahan dan keterangan kesanggupan melaksanakan pembangunan dari dana hibah pusat.
“Jadi ini juga tergantung hasil verifikasi pihak kementerian akan memberikan berapa besaran dana Inpres tersebut. Di samping pemerintah daerah juga diminta menyiapkan syarat pembangunan penggunaan dana Inpres yaitu tersedianya lahan dan keterangan kesanggupan melaksanakan pembangunan dari dana hibah pusat,” imbuhnya.
Pemprov Bengkulu terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur jalan sebagai bagian dari pembangunan daerah yang berkelanjutan. Kawasan Giri Mulya, Cinto Mandi, Pino Raya, dan Tebat Monok dipilih karena memiliki peran strategis dalam mobilitas masyarakat dan perekonomian setempat. Dengan perbaikan jalan di kawasan ini, diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Pembangunan infrastruktur jalan ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Selain memperbaiki kondisi jalan yang rusak, proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah, memudahkan transportasi barang dan jasa, serta mendukung aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Dengan infrastruktur yang lebih baik, diharapkan kualitas hidup masyarakat juga akan meningkat.
Gubernur Rohidin menegaskan bahwa Pemprov Bengkulu berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan infrastruktur di seluruh wilayahnya. Langkah ini sejalan dengan visi dan misi pemerintah daerah untuk menciptakan pembangunan yang merata dan berkelanjutan. “Kita akan terus berupaya agar seluruh wilayah di Bengkulu dapat menikmati infrastruktur yang layak dan memadai, sehingga dapat mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkapnya.
Selain pembangunan jalan, Pemprov Bengkulu juga berencana untuk melakukan berbagai proyek infrastruktur lainnya yang dianggap penting untuk kesejahteraan masyarakat. Berbagai program pembangunan akan terus digulirkan, dengan harapan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat di Bengkulu. (Rian/DN)